Harga bangun rumah per meter umumnya bervariasi tergantung beberapa faktor. Misalnya untuk material yang digunakan, setiap tempat memiliki harga material yang berbeda tergantung kualitas dan aksesibilitas. Oleh karena itu penting untuk survei serta memeriksa fluktuasi harga secara berkala. Selain itu ada beberapa faktor lain yang cukup mempengaruhi harga bangun rumah, untuk lebih jelasnya simak uraian berikut ini.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Bangun Rumah Per Meter

1. Luas dan Lingkup Renovasi

Semakin luas area yang direnovasi dan semakin kompleks proyeknya, maka semakin tinggi pula biayanya. Renovasi yang mencakup penambahan ruangan, perubahan tata letak, atau perbaikan struktur bangunan umumnya membutuhkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan renovasi ringan seperti pengecatan ulang atau penggantian lantai. Dengan demikian penting untuk menetapkan skala prioritas pekerjaan renovasi agar tidak memakan banyak biaya.

2. Kondisi Bangunan Awal

Kondisi bangunan sebelum renovasi juga menjadi faktor penting. Bangunan yang sudah tua atau mengalami kerusakan yang parah akan membutuhkan biaya perbaikan yang lebih besar. Selain itu, jika struktur bangunan perlu diperkuat atau diganti, biaya renovasi akan meningkat secara signifikan. 

3. Material yang digunakan

Pilihan material bangunan akan sangat mempengaruhi harga bangun rumah per meter murah. Material berkualitas tinggi seperti kayu solid, marmer, atau granit akan memberikan tampilan yang lebih mewah namun juga memiliki harga yang lebih mahal.

Sebaliknya, material seperti keramik, vinyl, atau kayu lapis akan memberikan biaya yang lebih terjangkau. Disarankan untuk menggunakan material berkualitas dan tahan lama agar ke depannya Anda tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk perawatan maupun perbaikan.

4. Desain Bangunan

Desain bangunan yang kompleks dan melibatkan banyak detail akan meningkatkan biaya. Misalnya, penambahan ornamen, penggunaan material khusus, atau penyesuaian desain interior yang rumit akan membutuhkan biaya tambahan untuk tenaga kerja dan material.

5. Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja merupakan salah satu komponen terbesar dalam biaya pembangunan. Tingkat keahlian tukang, kompleksitas pekerjaan, dan durasi proyek akan mempengaruhi biaya tenaga kerja.

Selain itu, lokasi proyek juga dapat mempengaruhi biaya tenaga kerja karena perbedaan upah di berbagai daerah. Metode pembayaran juga perlu diperhatikan, apakah tenaga kerja diberikan upah secara harian atau borongan.

Baca Juga : Biaya Bangun Rumah Mewah 2 Lantai dan Cara Hemat Budgetnya

6. Perizinan

Proses perizinan untuk pembangunan rumah dapat memakan waktu dan biaya. Biaya perizinan akan bervariasi tergantung pada jenis renovasi, lokasi bangunan, dan peraturan daerah setempat. Oleh karena itu sebelum renovasi, ada baiknya melakukan survei terlebih dahulu mengenai regulasi perizinan di tempat tersebut.

7. Biaya tidak terduga

Selama proses pembangunan, seringkali muncul biaya-biaya tidak terduga yang perlu dianggarkan. Misalnya, kerusakan yang tidak terlihat sebelumnya, perubahan desain di tengah jalan, atau kenaikan harga material.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengalokasikan sebagian dana untuk mengantisipasi biaya-biaya tidak terduga ini. Biaya tidak terduga umumnya dihitung menggunakan persentase tertentu dari total harga bangun rumah per meter sederhana.

8. Inflasi dan Kondisi ekonomi

Tingkat inflasi dan kondisi ekonomi secara umum dapat mempengaruhi biaya pembangunan. Kenaikan harga material bangunan dan upah tenaga kerja akibat inflasi akan meningkatkan biaya total proyek. Oleh karena itu ketika membuat estimasi biaya, pastikan update harga secara berkala untuk mendapatkan informasi harga terbaru.

9. Lokasi Proyek

Lokasi proyek juga dapat mempengaruhi biaya bangun rumah. Proyek yang berada di daerah perkotaan dengan akses yang mudah biasanya memiliki biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan proyek di daerah pedesaan. Hal ini dikarenakan aksesibilitas di daerah pedesaan umumnya lebih minim sehingga biaya transportasi yang dibutuhkan jauh lebih besar. 

10. Kontrak dengan Kontraktor

Jenis kontrak yang Anda pilih dengan kontraktor juga akan mempengaruhi biaya pembangunan. Kontrak borongan biasanya memberikan harga yang lebih pasti namun memberikan fleksibilitas yang lebih rendah dalam hal perubahan desain. Sementara itu, kontrak per item akan memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi tetap juga memiliki risiko biaya yang lebih tinggi jika terjadi perubahan desain atau penambahan pekerjaan.

 

Langkah-langkah Menghitung Biaya Bangun Dengan Benar

1. Membuat Desain di Bangunan Secara Detail

Langkah pertama yang krusial adalah memiliki desain pembangunan yang jelas dan detail. Desain ini akan menjadi acuan utama dalam perhitungan biaya. Detail yang perlu diperhatikan meliputi:

• • Ruang yang Ingin di Bangun

Tentukan ruangan mana saja yang akan dibangun secara menyeluruh atau sebagian.

• • Material yang Digunakan

Pilih material bangunan yang sesuai dengan anggaran dan keinginan.

• • Tata Letak

Gambarlah tata letak ruangan yang baru, termasuk penempatan pintu, jendela, dan perabot.

• • Perubahan Struktur

Jika ada perubahan struktur bangunan (misalnya, penambahan lantai atau dinding pembatas), hal ini harus tercantum dalam desain.

2. Membuat Rincian Pekerjaan

Setelah memiliki desain, buatlah daftar rinci semua pekerjaan yang akan dilakukan. Misalnya pekerjaan persiapan (pembongkaran, pembersihan), struktur (pondasi, kolom, balok), plesteran, rangka atap dan penutup atap, instalasi listrik dan air, hingga finishing (cat, lantai, plafon).

3. Menghitung Volume Pekerjaan

Untuk setiap item pekerjaan, hitung volumenya. Misalnya, untuk pekerjaan plesteran, hitung luas dinding yang akan diplester. Untuk pekerjaan lantai, hitung luas lantai yang akan dipasang keramik. Dengan mengetahui volume pekerjaan, estimasi harga bangun rumah per meter 1 lantai yang Anda buat akan semakin jelas.

4. Mencari Harga Satuan

Kumpulkan daftar harga material bangunan terbaru dari berbagai toko bangunan atau supplier. Selain itu tanyakan juga harga upah tukang kepada beberapa kontraktor atau tukang bangunan. Harga upah bisa bervariasi tergantung pada jenis pekerjaan, tingkat kesulitan, dan lokasi.

5. Menghitung Analisa Harga Satuan

Analisa harga satuan adalah perhitungan rinci biaya untuk setiap item pekerjaan. Misalnya, untuk pekerjaan plesteran, analisa harga satuan meliputi biaya material (semen, pasir, air), upah tukang, dan biaya overhead (misalnya, biaya sewa alat).

Baca Juga : Berapa Kisaran Biaya Bangun Rumah Mewah?

6. Mengalikan Volume dengan Harga Satuan

Kalikan volume pekerjaan dengan harga satuan untuk mendapatkan biaya total setiap item pekerjaan.

7. Membuat Rancangan Anggaran Biaya

Selanjutnya buatlah tabel RAB yang berisi uraian pekerjaan, satuan, volume, harga satuan, hingga total harga. Ini akan membantu Anda mengidentifikasikan biaya secara jelas dan realistis.

8. Menambahkan Biaya Tidak Langsung

Selain biaya langsung (material dan upah), tambahkan juga biaya tidak langsung seperti biaya untuk mengurus izin mendirikan bangunan (IMB), biaya operasional kontraktor (misalnya, biaya transportasi, akomodasi) serta biaya tidak terduga. Dana cadangan diperlukan untuk menghadapi kemungkinan biaya tambahan yang tidak terprediksi.

9. Menghitung Total Biaya Renovasi

Jumlahkan semua biaya langsung dan tidak langsung untuk mendapatkan total biaya renovasi. Dengan informasi tersebut pemilik rumah dapat mempersiapkan dana sesuai dengan kebutuhan.

10. Menambahkan PPN

Apabila terdapat bahan material atau jasa yang dikenakan PPN, tambahkan nilai pajak 11% dari harga item maupun dari total biaya secara keseluruhan.

Demikian ulasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi harga bangun rumah per meter. Pastikan untuk memperhatikan faktor-faktor tersebut agar persiapan Anda menjadi lebih matang. Menghitung harga bangun rumah cukup mudah dilakukan dengan melakukan beberapa langkah di atas. Jika kesulitan, Anda dapat berkonsultasi dengan jasa kontraktor terpercaya.

Jika Anda membutuhkan bantuan dalam membangun atau merenovasi rumah maka segera hubungi Bintoro Build melalui nomor 0813-4000-8080 atau melalui email [email protected] untuk berkonsultasi.