Menghitung volume pondasi berbagai tipe ternyata juga tidak boleh sembarangan dan harus dipasang sesuai ukuran yang diharuskan. Volume atau ukuran ini juga harus didukung dengan seimbangnya komponen yang ada untuk pembangunan batu kali. Perlu diketahui juga jika jenis pondasi ini tidak bisa digunakan untuk semua tipe tanah.
Ada beberapa rumus pakem yang bisa digunakan untuk menghitung volume masing-masing tipe pembentuk pondasi dari batu kali ini. Anda bisa memanfaatkan perhitungan berikut ini untuk mendapatkan pondasi yang kuat dan seimbang.
Daftar Isi :
1 Mengenai cara menghitung volume pondasi berbagai tipe
1.1 1. Volume untuk Pondasi Batu Kali
1.2 2. Volume untuk Pondasi Tapak
1.3 3. Volume untuk Pondasi Cakar Ayam
Mengenai cara menghitung volume pondasi berbagai tipe
1. Volume untuk Pondasi Batu Kali
Pengertian dari pondasi batu kali sendiri adalah merupakan sebuah susuan yang terdiri dari tumpukan batuan alam, ukuran dan bentuk yang kemudian disatukan dengan pengikat untuk adukan beton. Secara umum pondasi untuk batu kali ini digunakan sebagai pondasi untuk bangunan dengan bobot yang tidak begitu berat.
Untuk melakukan perhitungan ini Anda bisa menggunakan rumus pakem seperti di bawah ini:
Perhitungan Volume untuk Pondasi = LP x JTPP
-
- LP: Luas dari penampang
- JTPP: Jumlah total panjang pondasi
Jadi untuk menghitungnya jangan lupa untuk menemukan ukuran dari kedua komponen ini. Barulah bisa ditemukan ukuran untuk volume batu pondasinya.
Sebagai syarat mengenai ukuran volume pondasi adalah perlunya mengetahui ukuran dari luas penampangnya terlebih dahulu. Adapun rumus yang bisa digunakan ada di bawah ini:
Luas dari Penampang = (LAP + LBP) x TP / 2
- LAP: Luas bagian atas pondasi
- LBP: Luas bagian bawah pondasi
- TP: Tinggi pondasi
Sebagai contoh perhitungannya Anda bisa membayangkan ilustrasi perhitungan seperti di bawah ini:
- Ukuran pondasi = jumlah panjang dinding = 45 m
- Ukuran tinggi untuk pondasi = 3 m
- Ukuran lebar bawah pondasi = 2 m
- Ukuran lebar atas penampang pondasi = 0,5 m
Berdasarkan ukuran yang ada di atas maka perhitungan dan jumlah yang didapatkan bisa dilihat berikut ini:
Volume untuk Pondasi = LP x JTPP
= ((0,5 m + 2 m) x (3 m / 2)) x 45 m
= (2,5 m x 1,5 m) x 45 m
= 3,75 m2 x 45 m = 168,75 m3
Jangan sampai mengira-ngira ukuran tanpa menggunakan rumus yang benar karena tindakan ini benar-benar mempengaruhi kekuatan dan keseimbangan dari pondasinya. Bahkan untuk kesesuaian jenis pondasi dengan kondisi tanah sudah tidak bisa ditawar lagi karena bisa merugikan.
Baca Juga : Rumus Menghitung Volume Pondasi Rumah yang Tepat
2. Volume untuk Pondasi Tapak
Langkah berikutnya adaah menghitung ukuran untuk rumus volume pondasi tapak. Pondasi tapak adalah pondasi yang terbuat dari beton bertulang dan bentuknya juga menyerupai telapak. Itulah yang menyebabkan banyak orang mengenal pondasi ini dengan sebutan pondasi tapak.
Pondasi yang seperti ini banyak digunakan untuk jenis tanah yang cukup keras dan daya dukung dari tanah juga masih dalam kondisi bagus. Konstruksi yang digunakan dalam pondasinya fokus dengan komponen beton bertulang. Dalam pembuatan pondasi ini juga memerlukan ukuran tertentu dalam menentukan volume yang tepat.
Adapun rumus yang digunakan untuk mengetahui volume pondasi tapak bisa dilihat di bawah ini:
Volume untuk pondasi = ((t1 x t2 ) / 2) x ss x ss
- T1 : ukuran tinggi untuk keseluruhan tapak
- T2: ukuran tinggi untuk bagian bawah pondasi tapak
- Ss: ukuran panjang untuk pondasi tapak
Perhatikan ilustrasi hitungan dan juga ukuran di bawah ini untuk mengetahui volume pondasi yang dibutuhkan!
-
- Ukuran panjang untuk pondasi tapak = 3 m
- Ukuran tinggi bagian bawah pondasi tapak = 0,5 m
- Ukuran tinggi untuk keseluruhan tapak = 0,6 m
Berdasarkan ukuran yang ditentukan di atas maka bisa dilihat perhitungannya seperti di bawah ini:
Volume untuk Pondasi = ((t1 x t2 ) / 2) x ss x ss
= ((0,6 m x 0,5 m) / 2) x 3 x 3
= 0,3 x 2 x 2 = 1,2 m3
Pondasi tapak ini banyak digunakan untuk Anda yang memang sudah nyaman berada di wilayah yang sering gempa. Pondasi ini banyak menggunakan beton bertulang untuk konstruksinya sehingga lebih kuat dalam menopang guncangan. Jadi guncangan yang ada pada satu sisi akan disamaratakan sehingga bangunan tidak akan retak dan rusak pada bagian salah satu sisi saja.
3. Volume untuk Pondasi Cakar Ayam
Langkah ketiga yang bisa dilakukan adalah mengukur volume pondasi untuk pondasi cakar ayam. Pondasi cakar ayam memiliki fungsi yang cukup krusial untuk penggunaan pada tanah yang lembek. Sesuai dengan namanya dimana pondasi ini memiliki kekuatan yang cukup baik untuk mencakar tanah agar bangunan tetap seimbang berada di tanah lembek.
Pada metode pondasi yang seperti ini didukung dengan pengadaan pipa-pipa yang mirip dengan bentuk dari cakar ayam. Pipa ini nantinya akan ditanam pada bagian bawah dari pelat. Cakar inilah yang membuat struktur pondasi ini berbeda dengan yang lainnya dan mampu menyokong bobot dari bangunan di atasnya.
Sama halnya dengan jenis pondasi yang lain dimana untul pondasi cakar ayam ini juga memerlukan hitungan khusus untuk mendapatkan volume yang tepat. Adapun rumus yang digunakan untuk mendapatkannya bisa dilihat sebagai berikut:
Volume untuk PCA (V) : L x P x T
Sementara untuk kebutuhan dari material yang digunakan pada pondasi cakar ayam ini ada beberapa macam seperti besi, split, pasir dan semen. Bahkan setiap komponen penyusun pondasi ini juga membutuhkan perhitungan dan ketentuan ukuran yang tepat.
Keterangan:
- Bs = Panjang untuk besi
- R = Rasio untuk semen yang berbanding dengan pasir
- Tc = Ketebalan dari cakar ayam
- L dan P = Ukuran panjang atau lebar dari cakar ayam
- V =Ukuran untuk volume cakar ayam per buah yang digunakan
Kebutuhan material:
- Semen (zak): dibandingkan dengan ukuran pasir x 1000 / 32 / R
- Pasir: 0,54 dikalikan ukuran volume cakar ayam
- Split: 0,84 dikalikan dengan ukuran dari cakar ayam
- Besi: untuk mendapatkan ukuran besi yang tepat Anda wajib menggunakan rumus ini ((LP/Bs +1) x (LP x 2 + Tc x 2)) x 2 / Bs
Pondasi cakar ayam ini bisa dijadikan alternatif paling tepat dan aman untuk mencengkeram tanah yang cenderung basah dan lembek. Jadi selain fokus dengan ukuran dari beberapa jenis komponen yang akan digunakan untuk membangun pondasinya.
Ukuran ini juga tidak boleh ditawar atau dikurangi dengan tujuan menghemat budget. Justru dengan tidak mengikuti aturan yang ada maka akan membuat pondasi gampang runtuh dan tidak sekuat yang diharapkan. Jadi hitung satu persatu dan pilah satuan ukuran yang diperlukan barulah fokus untuk membangun pondasinya.
Itulah beberapa rumus menghitung volume pondasi ala Bintoro Build yang untuk mendapatkan formulasi pondasi yang kuat.