Perbedaan Septictank Konvensional VS Biofill – Di kehidupan sehari-hari tentu kita tidak bisa terlepas dari proses pembuangan limbah rumah tangga, entah itu berupa air deterjen sisa cucian, air sabun, maupun kotoran manusia (tinja dan urine). Limbah tersebut tentu harus dibuang dengan metode yang tepat agar keberadaan limbah tidak sampai mengganggu kenyamanan dan kesehatan lingkungan hidup.
Salah satu cara paling umum untuk mengelola limbah rumah tangga, terutama bagi rumah yang tidak memiliki akses ke saluran pembuangan/ drainase yang memadai adalah melalui penggunaan sistem septictank. Di pasaran, terdapat 2 jenis septic tank yang cukup populer di tengah masyarakat, yaitu septic tank konvensional dan septic tank biofill.
Nah, di kesempatan kali ini kami akan menjelaskan apa saja perbedaan septictank konvensional vs biofill ini tersebut.
Daftar Isi :
1 Mengenal Terlebih Dahulu Pengertian Septic Tank
2 Inilah perbedaan septic tank konvensional VS septic tank biofill
2.1 1. Material tangki septik
2.2 2. Masa Pakai
2.3 3. Cara Kerja
2.4 4. Pengadaan Dan Instalasi Septic Tank
2.5 5. Perawatan Yang Diperlukan
Mengenal terlebih dahulu pengertian septic tank
Sebelum menuju pada pembahasan perbedaan septictank konvensional vs biofill, ada baiknya kita mengingat kembali definisi atau pengertian dari septic tank itu sendiri. Septic tank adalah sebuah tangki/ baik yang terletak di bawah tanah yang terhubung ke rumah melalui saluran pipa utama untuk menampung limbah rumah tangga yang mengalir dari wastafel, toilet, baik mandi, dll. Singkatnya, cara kerja septic tank adalah menampung limbah dalam waktu yang cukup lama sampai limbah padat dan cair dapat terpisah satu sama lain melalui proses alamiah.
Sistem tangki septik ini memiliki desain yang relatif sederhana, biasanya berupa wadah kedap air bawah tanah yang berbentuk persegi panjang atau bulat. Serta memiliki beberapa sekat yang mana saat air limbah masuk ke septic tank, air akan terpisah menjadi beberapa lapisan. Meliputi lapisan paling atas adalah minyak dan lemak yang mengapung di atas semua limbah, lalu lapisan tengah berisi air limbah bersama dengan partikel limbah. Terakhir, lapisan paling bawah terdiri dari partikel yang lebih berat dari air yang membentuk lapisan lumpur.
Inilah perbedaan septic tank konvensional VS septic tank biofill
Seperti yang sudah disebutkan pada awal paragraf, bahwa septictank yang beredar di pasaran saat ini terdiri dari 2 jenis yang populer, yaitu septic tank konvensional dan septic tank biofill. Septic tank konvensional adalah jenis septic tank yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia pada umumnya. Sementara septic tank biofill merupakan sebuah inovasi sistem tangki septik yang kini mulai menggantikan peran septic tank konvensional.
Berikut ini adalah perbedaan dari septic tank konvensional dengan septic tank biofill yang dapat dilihat dari berbagai sisi:
1. Material tangki septik
Dilihat dari segi materialnya, septic tank konvensional dibuat dari batu bata yang disusun sedemikian rupa lalu disemen sehingga membentuk sebuah ruangan bawah tanah. Bagian dasar septic tank tidak jarang dibiarkan berupa tanah dengan harapan jumlah bakteri semakin mudah berkembang biak dan semakin mempercepat proses penguraian.
Selain batu bata, material beton juga sering dipilih untuk membuat septic tank. Sementara septic tank biofill terbuat dari material fiberglass.
2. Masa pakai
Karena septic tank biofill terbuat dari material fiberglass yang diproduksi pabrik dengan standar khusus. Dimana karakteristik material ini terkenal memiliki kekuatan yang tinggi, anti pecah, korosi, dan anti keropos. Maka tangki septik biofill ini diperkirakan bisa digunakan selama 40 sampai 50 tahun.
Sedangkan tangki septik yang dibuat secara konvensional/ manual dari batu bata ataupun beton, tidak dapat diprediksi secara pasti berapa lama itu bisa bertahan. Sebab, kualitas pengerjaan oleh tukang dalam membuat adukan semen/ beton cukup turut berpengaruh pada awet tidaknya kualitas septic tank.
3. Cara kerja
Perbedaan antara septictank konvensional vs biofill selanjutnya bisa dilihat dari sisi cara kerjanya. Pada sistem konvensional, limbah rumah tangga dibiarkan mengendap selama beberapa waktu lamanya hingga terurai dengan sendirinya. Demikian ini, memungkinkan terjadinya penumpukan limbah yang berlebih. Sampai-sampai berpotensi menyebabkan pencemaran terhadap air tanah karena air limbah dapat meresap ke dalam tanah.
Lain halnya dalam sistem septic tank biofill, dimana ini memiliki semacam teknologi yang dapat memblokir air limbah untuk meresap ke dalam tanah sehingga lebih ramah lingkungan. Pada sistem septictank biofill, limbah akan melalui proses filtrasi atau penyaringan terlebih dahulu. Lalu, masuk ke media bakteri untuk diurai hingga menjadi cair. Barulah kemudian limbah yang sudah cair akan dibersihkan dengan baik menggunakan desinfektan sehingga output air limbah menjadi aman bagi lingkungan.
Baca Juga: Perbandingan Dak Bondek Dan Konvensional, Apa Saja Itu?
4. Pengadaan dan instalasi septic tank
Soal pengadaan tangki septik konvensional, Anda bisa membuatnya secara manual dan dibentuk sesuai dengan kebutuhan atau luasan bidang yang tersedia. Nantinya Anda perlu menggali lubang yang dalam serta melakukan proses pengecoran yang terbilang relatif rumit. Selain itu, juga harus memastikan lokasi pembuatannya tidak berdekatan dengan sumur karena dikhawatirkan dapat mencemari sumber air tersebut.
Sementara septic tank biofill diproduksi oleh pabrik yang telah mempunyai standar khusus dan dapat dibeli di toko dengan pilihan ukuran yang sangat beragam. Untuk instalasinya pun lebih mudah jika dibandingkan dengan konvensional karena hanya perlu menggali lubang sedalam ukuran tinggi septic tank, lalu memasang pipa instalasi. Kabar baik lainnya, pemasangan septic tank biofill dapat dipasang berdekatan dengan komponen lainnya karena tidak ada potensi resapan dari bawah.
5. Perawatan yang diperlukan
Septic tank konvensional memiliki masa pakai yang relatif lebih pendek daripada septic tank biofill. Hal ini dikarenakan tangki septik jenis konvensional ini hanya akan menampung limbah kotor tanpa memberikan metode pengolahan khusus. Dengan kata lain hanya mengandalkan penguraian oleh bakteri saja. Sehingga lama-kelamaan limbah dapat menumpuk di dalam septic tank dan memenuhi kapasitasnya. Jika septic tank sudah penuh, maka Anda perlu memanggil jasa sedot WC dengan segera untuk mengosongkan kembali septic tank.
Sedangkan penggunaan septic tank biofill lebih minim perawatan bahkan tanpa membutuhkan jasa sedot WC sama sekali karena tidak berpotensi terjadi endapan. Limbah yang masuk ke tangki septik biofill akan mengalami serangkaian proses pengolahan tahap lanjut sampai akhirnya limbah yang tidak berbahaya akan dibuang secara otomatis menuju ke saluran pembuangan akhir. Adapun bentuk perawatan yang diperlukan agar septik tank jenis biofill tidak bermasalah yaitu hanya berupa penambahan bakteri pengurai dan obat disinfektan saja.
Itulah beberapa perbedaan septictank konvensional vs biofill. Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa septic tank biofill sebagai bentuk pengembangan septic tank konvensional memiliki lebih banyak keunggulan kompetitif. Sehingga penggunaan septictank biofill perlu Anda pertimbangkan ketika akan membuat septic tank untuk hunian Anda. Selain lebih ramah lingkungan, secara keseluruhan septic tank biofill juga lebih praktis, minim perawatan, serta hemat waktu, biaya, dan tenaga pemasangan.
Sekian, semoga bermanfaat! Untuk mewujudkan rumah yang berkualitas, tahan lama, nyaman, dan aman silahkan hubungi jasa kontraktor rumah dari Bintoro Build yang akan membantu Anda dengan sepenuh hati!