Kelebihan dan Kekurangan Rangka Atap Baja Ringan

Kelebihan dan Kekurangan Rangka Atap Baja Ringan

Atap baja ringan adalah salah satu penemuan paling anyar di skema pembangunan rumah. Memiliki sejumlah kelebihan, baja ringan diyakini lebih baik daripada kayu maupun baja konvensional. Meskipun ringan, atap baja ini sangat kuat. Namun kelemahannya pun juga perlu diperhatikan untuk mengetahui pilihannya tepat atau tidak.

Kelebihan Atap Baja Ringan Untuk Rumah

Kelebihan dan Kekurangan Rangka Atap Baja Ringan
Foto oleh: Visoot2222 – freepik

1. Kuat dan Tahan Lama

Meskipun ringan, baja ringan ini sangat kuat. Rumah bisa terlindungi dengan optimal karena materialnya tahan terhadap terjangan cuaca ekstrem dan tidak akan berkarat. Bahannya berkualitas yang telah disempurnakan.

Oleh karena itu material ini lebih tahan lama jika dibandingkan dengan atap kayu yang sering keropos. Atau dengan atap baja konvensional sekalipun yang mudah berkarat. Meskipun terlihat lebih tipis dan lebih ringan dari baja biasa, baja ringan ini tidak mudah menyusut dan memuai.

2. Mudah Dipasang dan Ringan

Baja ringan ini hanya memilik berat kurang lebih 9kg/m2. Dengan bahan yang ringan tersebut mempermudah proses pemasangan rangka atap. Untuk itu, biaya untuk menyewa tukang pun bisa ditekan dan juga menghemat waktu.

Atap baja ini juga mudah untuk disambung. Sistem penyambungannya pun bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti menggunakan sekrup, keeling, baut besi atau dengan cara dilas.

3. Lebih Lentur

Dibandingkan dengan jenis atap lain, atap baja yang satu ini lebih lentur. Hal tersebut sangat krusial karena energi yang bisa diserap semakin banyak karena tegangan tarik atap semakin besar. Baja ringan ini memiliki tegangan tarik yang terbilang cukup tinggi jika dibandingkan dengan baja konvensional.

Berkisar sekitar 550Mpa, tegangan tarik ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan atap baja konvensional yang hanya mempunyai tegangan tarik kurang lebih 300Mpa.

4. Gampang Dibentuk dan Disambung

Karena desain yang cukup rumit, memiliki hunian yang sesuai dengan keinginan terkadang sulit untuk direalisasikan. Solusi yang paling mudah adalah menggunakan atap baja yang satu ini.

Baja ringan sangat mudah untuk dibentuk dan dipotong sesuai dengan bentuk rangka atap yang diinginkan. Baja ringan bisa disambung dengan tipe atap lain setelah terpasang dengan menggunakan material penghubung biasa.

5. Mudah Didaur Ulang

Karena sifatnya tahan lama dan kuat, sisa baja ringan yang telah terpakai bisa kembali digunakan untuk konstruksi rumah di bagian lainnya. Materialnya juga bisa dibongkar dengan mudah dengan cara dilelehkan dan dibentuk menjadi fondasi rumah atau salah satu bahan bangunan.

Penggunaan atap jenis ini juga sangat dianjurkan karena mendukung program pemerintah untuk menghemat penggunaan material kayu. Penebangan pohon bisa dihentikan dengan menghemat kayu serta membantu melestarikan lingkungan sekitar dan hutan.

Baca Juga: Inilah Jenis-Jenis Atap Rumah Yang Perlu Anda Ketahui

Kekurangan Atap Yang Terbuat Dari Baja Ringan

Atap Baja Ringan
Foto oleh: 2427999 – Pixabay

1. Harganya Mahal

Meskipun harga atap baja ringan cukup mahal, namun kualitas yang ditawarkan tidak mengecewakan. Memiliki sejumlah keunggulan, atap jenis ini dibanderol dengan harga yang tidak tergolong murah.

Per 6cm, harganya berkisar antara Rp. 30ribu hingga Rp120ribu, tergantung dari segi merk yang diinginkan. Kelengkapan lain seperti genteng metal, aluminium foil, sekrup, kanal dan reng belum termasuk di dalamnya untuk melengkapi atap rumah.

2. Gampang Terbawa Angin

Karena terlalu ringan, atap jenis ini bisa dengan gampangnya terbawa angin jika tidak dipasang dengan teliti. Bahkan atap bisa terbawa terbang jika hunian Anda terletak di daerah yang memiliki cuaca ekstrem atau saat curah hujan sedang tinggi. Sistem penyambungan yang hanya memakai baut memang membuatnya gampang tertiup angin besar yang bisa melepas kerangka atap rumah.

3. Mudah Roboh

Atap jenis ini memakai sebuah sistem yang berbentuk jaring yang ditujukan untuk mendirikan atap yang tahan lama dan kokoh. Namun, kerangka dan jaring ini bisa sangat berbahaya jika salah perhitungan dalam memasangnya.

Saat melakukan pemasangan atap baja ringan, sifat baja yang bisa memuai dan menyusut harus dipertimbangkan dan dihitung meskipun tipe baja ringan ini tidak memiliki flesibilitas seperti baja konvensional. Atap mudah roboh jika perhitungan konstruksi atap rumah tak teliti yang menyebabkan kegagalan total.

4. Tampilan Tak Karuan

Beban atap yang berat harus bisa ditopang oleh struktur atap rumah. Kerangka atap harus semakin rapat apabila jenis penutup atap yang dipasang semakin berat. Akan mendapatkan hasil yang baik jika semakin rapat.

Fondasi rumah pun akan semakin kuat. Namun jika berbicara tentang estetika, keindahan bangunan akan rusak karena kerangka baja ringan yang terlalu rapat. Khususnya pada hunian minimalis yang mengaplikasikan sebagai atap transparan. Penggunaan baja ringan harus dilapisi oleh plafon agar kerangka yang tak beraturan bisa tertutupi.

5. Tak Bisa Diekspos

Baja ringan tidak bisa dibukan secara transparan, berbeda dengan kerangka kayu. Hal tersebut karena sejumlah hal yang mendasarinya.

Pertama, estetika fasad rumah bisa rusak karena tampilan yang tidak rapi. Kedua, rumah akan terasa panas karena besinya menguap akibat materialnya langsung terkena paparan sinar matahari. Oleh karena itu semua atap berbahan baja ringan selalu ditutupi oleh genteng atau kayu agar terlihat lebih rapi dan terlindungi dari panas.

Tips Memilih Atap Dengan Material Baja Ringan

Atap Baja Ringan
Foto oleh: Laribat – Freepik

1. Sesuaikan Jenis Atap dengan Rangka Baja Ringan

Baja ringan memiliki kelebihan yaitu bisa disesuaikan dengan berbagai tipe atap apa pun. Materialnya yang ringan juga memudahkan proses pemasangan. Namun pastikan untuk tidak asal memilih baja ringan.

Sesuaikan ketebalannya dengan beban yang akan diaplikasikan di atasnya. Ketika memasang, buatlah jarak yang sangat rapat. Biasanya jaraknya kurang lebih 150cm dengan tujuan agar atap bisa disokong oleh baja ringan dengan kuat.

2. Menyesuaikan Dengan Jenis Penutup

Pertimbangkan bahan penutup atapnya selain menyesuaikan jenis atap. Pilihlah jenis penutup atap yang sesuai dengan keinginan. Tak semua bahan material untuk penutup terbuat dari bahan logam.

Atap rumah seperti beton, kaca, asbes, keramik dan genteng bisa digunakan. Pilihlah baja dengan kekuatan yang kokoh jika penutup atap memiliki bobot yang sangat berat.

Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Model Atap Pelana

3. Pilih Yang Bergaransi

Atap baja ringan yang memiliki kualitas nomor satu adalah adanya garansi yang diberikan. Cek juga ketahanan baja ringan telah melalui uji coba yang sesuai dengan nilai tegangan tarikan.

4. Pilih Standar Kualitas

Banyak orang yang belum tahu perihal standar kualitas bahan baja ringan yang bagus. Jangan sampai salah memilih karena begitu banyak baja ringan yang dijual di pasaran saat ini. Agar baja ringan bisa kuat untuk menyokong atap, maka kualitas yang diperlukan adalah nilai tegangan tarikannya.

Baja ringan yang memiliki nilai tegangan tarikan terbaik adalah 550Mpa. Kekuatan baja ringan pun akan terdampak. Jika baja ringan memiliki tarikan yang semakin rendah, maka nilai tegangan tarikan lebih kecil.

5. Sistem Penguat

Baja ringan memiliki sifat fleksibilitas tinggi sehingga bisa disesuaikan dengan segala macam tipe atap. Pertimbangkan segala kemungkinan yang terjadi meskipun materialnya kuat dan kokoh.

Baja ringan bisa saja roboh atau melengkung bila pembuatan tidak sesuai dengan standar. Perhatikan jumlah tiang penyangga untuk mengurangi risiko roboh di kemudian hari.

Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan serta memahami tips memilih, hal tersebut sangat penting untuk mempertimbangkan akan menggunakan atap baja ringan atau tidak untuk sebuah hunian.

Dan untuk membangunnya, Anda bisa menggunakan Jasa Bangun Rumah dari Bintoro Build dengan menghubungi kami di (021) 2179 8956 atau 0813 4000 8080 serta melalui email [email protected] sekarang juga.

Rate this post

Leave a comment

Klik Disini
Butuh bantuan?
Assalamu'alaikum,

Ada yang bisa kami bantu Pak/Bu?